Jumat, 17 Oktober 2014

Ragam Bahasa



                          NAMA             :           Ella Livia
                          KELAS            :           3KA29
                          NPM                :           12112461

                                                                                                   Dosen : Lenie Okviana
Definisi
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasaIndonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. 

"Ragam Bahasa Agama"
Topik ‘bahasa dan agama’ relatif baru dalam sosiolinguistik. Perkembangan sistematis dari ‘bahasa dan agama’ sebagai suatu bidang dalam sosiolinguistik bahkan baru dimulai sekitar satu dekade lalu. Sejarah masuknya agama sebagai salah satu faktor penting dalam variasi bahasa dimulai Haugen dan Fishman, William Stewart dan Charles Ferguson antara tahun 60-80an dimana hasil penelitian mereka membeberkan hubungan antara agama dan bahasa. Stewart (1968: 541 dalam Darquennes dan Vandenbussche, 2011) bahkan menyusun daftar fungsi bahasa religious sebagai salah satu dari 10 fungsi bahasa. Dan pada saat artikel Crystal dan Samarin berjudul Language in Religious Practice (1976) diterbitkan, Ferguson (1982) menguatkannya dengan penelitiannya tentang korelasi distribusi sistem penulisan dunia dengan penyebaran agama (Darquennes dan Vandenbussche, 2011).
Salah satu karya yang menjadi kerangka hubungan bahasa dan agama adalah Concise encyclopedia of language and religion (2001 dalam Darquennes dan Vandenbussche, 2011) yang diedit oleh Swayer dan Simpson. Ensiklopedia ini terdiri dari 6 bagian pokok:
  • Bahasa dalam konteks agama tertentu
Bagian ini terfokus pada fungsi bahasa dalam agama (agama tradisional Afrika, agama suku Aborigin Australia, Kristen, Buddha, Confucianisme, Islam, Judaisme, Quakerisme, Sikhisme, dll.
  • Tulisan dan terjemahan yang disakralkan
Fokus bagian ini adalah pada teks sakral seperti Qur’an, Injil, Talmud, terjemahan teks-teks sakral tersebut serta temuan-temuan arkeologis yang berbentuk tulisan.
  • Bahasa dan naskah religius
Bagian ini berkenaan dengan peran bahasa ternntu dalam memunculkan variasi dalam bahasa religi (Bahasa Latin Gereja, Bahasa Slavonic Gereja, Bahasa Yahudi Aramaic, Panjabi, dll.)
  • Penggunaan bahasa-bahasa khusus
Bagian ini mencakup bahasa dalam konteks konteks tertentu seperti dzikir, pemujaan, mantra, glossolalia, meditasi, dll, juga dalam keseharian seperti menyebut pujian atau mengumpat.
  • Keyakinan tentang bahasa
Bagian ini mencakup pembahasan filosofis dari bahasa religi dalam agama. Bagian ini juga membahas kepercayaan tentang kekuatan yang ada dalam nama-nama atau kata-kata tertentu.
  • Agama dan penelitian bahasa
Bagian ini merangkum artikel-artikel yang berkenaan dengan kontribusi para peneliti yang memfokuskan kajiannya pada bahasa dalam konteks agama.
Kerangka kerja yang lain yang berkenaan dengan hubungan antara bahasa dan agama adalah yang dikembangkan oleh Spolsky (2006 dalam Darquennes dan Vandenbussche, 2011) yang terdiri dari dimensi-dimensi berikut:
  1. Efek agama terhadap bahasa: Topik-topik penelitian yang memungkinkan seperti pengaruh agama terhadap pemilihan bahasa, pemeliharaan bahasa (language maintenance) juga kosakata-kosakata serapan.
  2. Mutualitas bahasa dan agama: Penelitian dalam dimensi ini berhubungan, sebagai contoh, dengan hubungan dua arah antara agama dan bahasa dalam perubahan repertoirekomunitas multilingual. Dalam contoh ini, yang dibahas adalah hubungan antara multilingualisme dengan pluralisme agama.
  3. Efek bahasa terhadap agama: Kemungkinan penelitian yang berkenaan dengan hal ini adalah kontribusi bahasa (seperti yang digunakan dalam doa) dalam membangun komunitas yang religius.
  4. Bahasa, agama dan literasi (daya baca): penelitian dalam konteks ini contohnya adalah pengaruh bahasa dan agama terhadap literasi komunitas tertentu.
Contoh sederhana dari bentuk pengaruh agama pada bahasa misalnya pada seorang artis Indonesia yang sering mengucapkan “Alhamdulillah yah, sesuatu!”. Dalam ungkapan tersebut terdapat istilah religius “Alhamdulillah” yang bermakna “segala puji bagi Allah”.

Kesimpulan
Agama dan pengaruhnya secara umum terhadap bahasa merupakan kajian yang termasuk baru dalam sosiolinguistik. Dalam hal variasi bahasa, misalnya, kosakata-kosakata religius banyak digunakan dalam situasi dan kondisi tertentu.



sumber : http://ambarmizu2013.wordpress.com/about/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar