NAMA : Ella Livia
KELAS : 3KA29
NPM : 12112461
Dosen : Lenie Okviana
Dosen : Lenie Okviana
Definisi
Ragam
Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik,
di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana
resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam
bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut
Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasaIndonesia,
timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku.
Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan
resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di
rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
"Ragam Bahasa Agama"
Topik
‘bahasa dan agama’ relatif baru dalam sosiolinguistik. Perkembangan sistematis
dari ‘bahasa dan agama’ sebagai suatu bidang dalam sosiolinguistik bahkan baru
dimulai sekitar satu dekade lalu. Sejarah masuknya agama sebagai salah satu
faktor penting dalam variasi bahasa dimulai Haugen dan Fishman, William Stewart
dan Charles Ferguson antara tahun 60-80an dimana hasil penelitian mereka
membeberkan hubungan antara agama dan bahasa. Stewart (1968: 541 dalam Darquennes
dan Vandenbussche, 2011) bahkan menyusun daftar fungsi bahasa religious sebagai
salah satu dari 10 fungsi bahasa. Dan pada saat artikel Crystal dan Samarin
berjudul Language in Religious Practice (1976) diterbitkan,
Ferguson (1982) menguatkannya dengan penelitiannya tentang korelasi distribusi
sistem penulisan dunia dengan penyebaran agama (Darquennes dan Vandenbussche,
2011).
Salah
satu karya yang menjadi kerangka hubungan bahasa dan agama adalah Concise
encyclopedia of language and religion (2001 dalam Darquennes
dan Vandenbussche, 2011) yang diedit oleh Swayer dan Simpson. Ensiklopedia ini
terdiri dari 6 bagian pokok:
- Bahasa dalam
konteks agama tertentu
Bagian ini terfokus
pada fungsi bahasa dalam agama (agama tradisional Afrika, agama suku Aborigin
Australia, Kristen, Buddha, Confucianisme, Islam, Judaisme, Quakerisme,
Sikhisme, dll.
- Tulisan dan
terjemahan yang disakralkan
Fokus bagian ini
adalah pada teks sakral seperti Qur’an, Injil, Talmud, terjemahan teks-teks
sakral tersebut serta temuan-temuan arkeologis yang berbentuk tulisan.
- Bahasa dan
naskah religius
Bagian ini
berkenaan dengan peran bahasa ternntu dalam memunculkan variasi dalam bahasa
religi (Bahasa Latin Gereja, Bahasa Slavonic Gereja, Bahasa Yahudi Aramaic,
Panjabi, dll.)
- Penggunaan
bahasa-bahasa khusus
Bagian ini
mencakup bahasa dalam konteks konteks tertentu seperti dzikir, pemujaan,
mantra, glossolalia, meditasi, dll, juga dalam keseharian seperti menyebut
pujian atau mengumpat.
- Keyakinan
tentang bahasa
Bagian ini
mencakup pembahasan filosofis dari bahasa religi dalam agama. Bagian ini juga
membahas kepercayaan tentang kekuatan yang ada dalam nama-nama atau kata-kata
tertentu.
- Agama dan
penelitian bahasa
Bagian ini
merangkum artikel-artikel yang berkenaan dengan kontribusi para peneliti yang
memfokuskan kajiannya pada bahasa dalam konteks agama.
Kerangka kerja
yang lain yang berkenaan dengan hubungan antara bahasa dan agama adalah yang
dikembangkan oleh Spolsky (2006 dalam Darquennes dan Vandenbussche,
2011) yang terdiri dari dimensi-dimensi berikut:
- Efek agama
terhadap bahasa: Topik-topik penelitian yang memungkinkan seperti pengaruh
agama terhadap pemilihan bahasa, pemeliharaan bahasa (language
maintenance) juga kosakata-kosakata serapan.
- Mutualitas
bahasa dan agama: Penelitian dalam dimensi ini berhubungan, sebagai
contoh, dengan hubungan dua arah antara agama dan bahasa dalam perubahan repertoirekomunitas
multilingual. Dalam contoh ini, yang dibahas adalah hubungan antara
multilingualisme dengan pluralisme agama.
- Efek bahasa
terhadap agama: Kemungkinan penelitian yang berkenaan dengan hal ini adalah
kontribusi bahasa (seperti yang digunakan dalam doa) dalam membangun
komunitas yang religius.
- Bahasa, agama
dan literasi (daya baca): penelitian dalam konteks ini contohnya adalah
pengaruh bahasa dan agama terhadap literasi komunitas tertentu.
Contoh sederhana
dari bentuk pengaruh agama pada bahasa misalnya pada seorang artis Indonesia
yang sering mengucapkan “Alhamdulillah yah, sesuatu!”. Dalam
ungkapan tersebut terdapat istilah religius “Alhamdulillah” yang
bermakna “segala puji bagi Allah”.
Kesimpulan
Agama dan pengaruhnya secara umum terhadap bahasa
merupakan kajian yang termasuk baru dalam sosiolinguistik. Dalam hal variasi
bahasa, misalnya, kosakata-kosakata religius banyak digunakan dalam situasi dan
kondisi tertentu.
sumber : http://ambarmizu2013.wordpress.com/about/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar