Sabtu, 01 Desember 2012

BAB 8 ISD #SOOFTSKILL


BAB 8
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

8.1  Perbedaan kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku dari individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupan individu itu sendiri. Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun bagi lingkungannya.
Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang. 
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri. 
  • Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama. 
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.Kepentingan individu untuk orang lain.
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelomponya. 
  •  Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri. 
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
    Dalam hal diatas menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan suatu konflik. Hal mendasar yang dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi ada beberapa fase, yaitu Fase Disorganisasi dan Fase
8.2  Diskriminasi dan Ethosentri                                 
Diskriminasi dapat merugikan pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya. Melalui proses belajar dan semakin dewasanya manusia, membuat sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut menjurus kepada prasangka. Apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangka. Jika prasangka disertai dengan agresivitas dan rasa permusuhan, biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskiminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya dibarengi dengan sifat Justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua tingkah laku diri. Ethosentris Yaitu anggapan suatu bangsa/ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik dimata mereka. Ethnosentrisme merupakan gejala sosial yang universal.
8.3  Pertentangan dan Ketegangan Dalam Masyarakat
Pertentangan dan Ketegangan Dalam Masyarakat mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Mengandung tiga taraf :

  • Pada taraf yang terdapat didalam diri seseorang. 
  • Pada taraf yang terdapat pada suatu kelompok
  •  Pada taraf yang terdapat pada suatu masyarakat.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :
  • Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. 
  •  Subjunction atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa
  •  Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
  •  Minority consent, artinya kelompok mayoritas yang menang 
  •  Compromise, artinya semua subkelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari jalan
  •  Integration artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangan.
8.4  Golongan-Golongan yang berbeda dan integrasi sosial



Masyarakat Majemuk dan National Indonesia terdiri dari :

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Aspek-aspek dari kemasyarakatan :
  • Suku bangsa dan kebudayaannya.
  • Agama
  • Bahasa
  • Nasional Indonesia.
A. Integritas
variabel-variabel yang dapat menghamabat dalam integritas adalah  :
  • Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
  • Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi.
  • Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
  •  Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan
B. Integrasi Sosial 
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:

            C. Integrasi Nasional
merupakan masalah yang dialami semua negara didunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.

8.5  Integrasi Nasional

Merupakan masalah yang dialami semua negara didunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.
Di bawah ini beberapa permasalahan integrasi nasional :
  • Perbedaan Ideologi
  • Kondisi masyarakat yang majemuk
  • Masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
  • Pertumbuhan partai politik
Upaya Pendekatan
  • Mempertebal keyakinan seluruh warga negara terhadap ideologi nasional
  • Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis.
  • Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
  • Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis pribumi.


DAFTAR PUSTAKA

Http://Damar Dwi .Blogspot-PERTENTANGAN-PERTENTANGAN-SOSIAL.html


BAB 7 ISD #SOFTSKILL



BAB7
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

7.1 Pengertian Masyarakat
Begitu banyak pengrtian masyarakat, saya dapat menyimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekumpulan khalayak yang menjadi suatu kesatuan, dimana kesatuan tersebut menganut paham dan tujuan yang sama. Pengertian masyarakat menurut beberapa tokoh, diantaranya ;
  • Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Istilah masyarakat disebut pula sistem sosial. Untuk pemahaman lebih luas tentang pengertian masyarakat sebaiknya kita kemukakan beberapa definisi masyarakat sebagai berikut:
  • Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin, Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.
  •  Max Weber menjelaskan pengertian masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
  • Menurut sosiolog Emile Durkheim, masyarakat adalah suatu kenyataan objektif
    individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
  •  Karl Marx berpendapat bahwa Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara
    kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.
  • Masyarakat menurut M.J. Herskovits adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.
  • Koentjaraningrat (1994) menjabarkan definisi masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
  • Ralph Linton (1968), masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan social
7.2 Syarat-Syarat Menjadi Masyarakat
  • Mematuhi aturan yang dibuat oleh Negara
  • Mematuhi hak dan kewajiban sebagai masyarakat
  • Melindungi negara ditempat masyarakat tersebut bermukim
  • Pengertian Masyarakat Perkotaan
7.3 Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu ;
  • Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  • Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
  • Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
  • Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  • Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
  • Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
  • Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  • Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
7.4 2 Tipe Masyarakat
         Tipe masyarakat, diantaranya ;
  •  Masyarakat kecil yang belum kompleks, yaitu masyarakat yang belum mengenal pembagian kerja, struktur, dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajarisebagai satu kesatuan.
  • Masyarakat yang sudah kompleks, yaitu masyarakat yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang, karena ilmu pengetahuan sudah maju, teknologi maju, dan sudah mengenal tulisan.
7.5 Ciri-ciri Masyarakat Kota
  • Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
·         Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya.  Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
·        Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
·         Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
·         Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
·       Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar

7.6 Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa
     Masyarakat Pedesaan :
  • Perilaku homogeny
  • Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
  • Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
  •  Isolasi sosial, sehingga static
  • Kesatuan dan keutuhan cultural
  • Banyak riual dan nilai sacral
  • Kolektivisme 
     Masyarakat Perkotaan :
  • Perilaku heterogen
  • Prilaku yang dilandasi oleh konsep pengendalian diri dan kelembagaan
  • Perilaku yang berorientasi pada rasionalisme dan fungsi
  • Mobilitas sosial sehingga dinamik
  • Kebauran dan diversifikasi
  • Birokrasi fungsioanal dan nilai-nilai secular
  • Indivisualisme

7.7 Hubungan Desa dan Kota
  • Masyarakat tersebut bukanlah 2 komunitas yg berbeda
  • Bersifat ketergantungan
  • Kota tergantung desa dlm memenuhi kebutuhan bahan pangan
  • Desa jg merupakan tenaga kasar pd jenis pekerjaan tertentu
  • Sebaliknya, kota menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan desa
  • Peningkatan penduduk tanpa diimbangi perluasan kesempatan kerja berakibat kepadatan
  • Mereka kelompok para penganggur di desa
7.8 Aspek Positif dan Negatif
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur.
Fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota ditingkatkan ;
  • Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu  maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
  • Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya.
  • Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru.
  • Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
7.9  5 Unsur Lingkungan Perkotaan
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan setidaknya mengandung 5 unsur yang meliputi :
  • Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
  • Dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
  • Memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
  •  Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  • Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
  • Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
  • Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota
7.10 Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik secara regional maupun nasional. 
7.11 Pengertian Desa
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, social, ekonomi, politik dan kulural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain. Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung kepada beberapa factor-faktor seperti alam dan keadaan-keadaan pada diri manusia tersebut.

7.12 Ciri – ciri Desa
Ciri-ciri masyarakat desa antara lain sebagai berikut :
  • System kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban).
  •  Mansyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat  istiadat.
  • Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
  • Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
  • Factor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
  • Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
7.13 Ciri Masyarakat Desa :
    Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas-batas wilayahnya.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
  • Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-
    pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang biasanya  sebagai pengisi waktu luang.
  • Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat
    istiadat dan sebagainya.

7.14 Macam-Macam Pekerjaan Gotong Royong
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Dan yang di inginkan secara bersama-sama Contohnya  seperti
  • Membersihkan lingkungan bersama
  • Adanya sistem ronda untuk menjaga lingkungan
  • Saling membantu sesama warga
  • Bahu membahu dalam pembangunan desa
7.15 Sifat Dan Hakikat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat desa dinilai oleh orang kota sebagai masyarakat damai, harmonis, adem ayem dan tenang.
Dan memiliki sifat :
  • petani tidak kolot,, tidak bodoh, tidak malas
  •  sifat hidup penduduk desa rata-rata luas sawah kurang lebih 0,5 ha

7.16 Gejala Mayarakat Pedesaan
Di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, yang menyebabkan di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan. Gejala-gejala sosial tersebut antara lain :
  • Konflik (pertengkaran), pertengkaran yang terjadi di sini biasanya terjadi karena masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke luar rumah tangga.
  •  Kontraversi (pertentangan), petentangan ini sering terjadi diakibatkan perubahan kebudayaan, psikologi ata dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic).
  • Kegiatan pada masyarakat pedesaan

7.17 Sistem Budaya Petani Indonesia
Sejarah perjuangan hidup umat manusia hanya akan bermuara pada dua latar belakangbudaya, budaya petani (bertani, berternak dan menangkap ikan sebagai nelayan) dan budayapedagang. Indonesia, secara sadar mentransformasi budaya petani ke dalam budaya industri. Dan budaya itu pula yang menjiwai budaya industrinya. Apa dan bagaimana “budaya petani” dan “budaya pedagang” dapat tergambar dalam kisah sederhana.

7.18 Unsur – unsur Desa
       Unsur desa di antaranya :
  • Daerah
  • Penduduk
  • corak kehidupan
  • unsur gotong royong
7.19 Fungsi Desa
       Fungsi desa di antaranya
  • Fungsi desa dlm hubungannya dengan kota
  • Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.
  • Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota).
  • Desa merupakan sumber tenaga kerja kasar bagi perkotaan.
  •  Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota.
  •  Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara Republik Indonesia.
7.20 Perbedaan Masyarakat  Desa dan Kota
Kehidupaan masyarakat desa berbeda dengan masyarakat kota. Perbedaan yang paling mendasar adalah keadaan lingkungan, yang mengakibatkan dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan. Kesan masyarakat kota terhadap masyarakat desa adalah bodoh, lambat dalam berpikir dan bertindak, serta mudah tertipu dsb. Kesan seperti ini karena masyarakat kota hanya menilai sepintas saja, tidak tahu, dan kurang banyak pengalaman.
Untuk memahami masyarakata pedesaan dan perkotaan tidak mendefinisikan secara universal dan obyektif. Tetapi harus berpatokan pada ciri-ciri masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah orang, tingal dalam suatu daerah tertentu, ikatan atas dasar unsur-unsur sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdepensi, adanya norma-norma dan kebudayaan. Masyarakat pedesaan ditentukan oleh bentuk fisik dan sosialnyya, seperti ada kolektifitas, petani iduvidu, tuan tanah, buruh tani, nelayan dsb. Masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan masing-masing dapat diperlakukan sebagai sistem jaringan hubungan yang kekal dan penting, serta dapat pula dibedakan masyarakat yang bersangkutan dengan masyarakat lain. Jadi perbedaan atau ciri-ciri kedua masyarakat tersebut dapat ditelusuri dalam hal lingkungan umumnya dan orientasi terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan penduduk, homogenitas-heterogenotas, perbedaan sosisal, mobilitas sosial, interaksi sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan, ukuran kehidupan, solidaritas sosial, dan nilai atau sistem lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
http://sukakita.com/web-blog/interaksi-perbedaan-antara-desa-dan-kota
http://www.gudangmateri.com/2010/04/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html
http://fadlyghopal.wordpress.com/2010/12/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/