Selasa, 28 Juni 2016

Contoh Kode Etik Penggunaan Fasilitas Internet WiFi

Contoh Kode Etik Penggunaan Fasilitas Internet WiFi di sekolah

Seiring berkembangnya penggunaan internet oleh masyarakat luas, tidak hanya di kantor ataupun tempat umum, fasilitas internet sekarang juga sudah tersedia di sekolah, hal ini di maksudkan agar mempermudah para siswa dalam memperoleh informasi maupun mengakses internet dengan mudah dan cepat tanpa adanya kendala yang berarti, namum seringkali para siswa malah menyalah gunakan fasilitas internet yang disediakan oleh sekolah misalnya seperti menggunakannya saat guru sedang memberi materi, saat sedang ujian, bahkan ada yang memanfaatkannya untuk bermain game online ketika kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung. Oleh karena itu kita perlu adanya kode etik penggunaan internet di sekolah.

Berikut adalah contoh kode etik penggunaan internet wifi di sekolah:


1.      Mematuhi peraturan yang di tetapkan oleh sekolah dalam penggunaan fasilitas internet.
2.       Tidak mengakses situs-situs yang mengandung unsur pornografi.
3.       Dalam jam pelajaran fasilitas internet hanya boleh mengakses hal yang berhubungan dengan pelajaran atau atas perintah guru.
4.       Tidak memanfaatkannya untuk mencontek, mempublikasikan data-data rahasia guru termasuk soal ujian dan nilai melalui jaringan internet.
5.       Siswa harus menggunakan internet dengan bijak. 



Contoh Kode Etik Penggunaan Fasilitas E-mail

Email atau Electronic Mail adalah merupakan alat untuk berkomunikasi melalui media internet. Dengan canggihnya teknologi semua orang dipastikan setidaknya memiliki 1 atau lebih alamat email mulai dari yang gratis seperti yahoo dan gmail sampai yan berbayar. Karena pada jaman ini sudah banyak sosial media yang menggunakan alamat email untuk pendaftarannya, maka semakin marak pula orang jahat yang ingin menguasai hak-hak akses pribadi yang kita miliki, terlebih lagi jika akun yang kita miliki itu bisa menghasilkan uang. 

Contohnya yaitu pengalaman saya pribadi. Saya merupakan seseorang yang bisa dibilang aktif di dunia maya, seperti di beberapa sosial media saya memiliki pengikut dan pengunjung yang cenderung banyak.  Lalu suatu ketika ada orang yang berusaha menghack email saya dengan menggunakan web phissing, adalah seperti tampilan web email, padahal bukan. Orang yang jahat itu berpura-pura berniat untuk mengendorse / memberi barang secara berbayar kepada saya, dan saya disuruh mengklik link yang ia berikan untuk melihat pilihan barangnya, tetapi dia menipu saya agar saya mengklik link tersebut dan login menggunakan email saya.

Setelah dia berhasil mengambil hak akses seluruh sosial media saya, dia memeras saya dengan sejumlah bayaran yang tidak murah, atau menjual akun saya kepada orang lain.

Seharusnya hal seperti itu tidak terjadi di dunia maya. Menurut saya itu suatu tindak kriminal pencurian dan pemerasan.

Contoh kode etik dalam menggunakan email:
1.      Jangan berusaha memasuki email orang lain tanpa izin.
2.      Jangan merubah isi dari email yang di teruskan.
3.      Jangan mengirimkan ancaman atau penipuan melalui email.
4.      Segera balas email yang sudah di baca. 


Contoh Kode Etik Penggunaan Fasilitas Software

Sotware merupakan sekumpulan data elektronik berupa program dan instruksi untuk menjalankan perintah. Sotware ada 3 macam, free, paid, dan open source. Pada umumnya orang-orang selalu ingin menggunakan software yang free / gratisan. Masih banyak pula yang menggunakan software tidak asli baik berupa cd ataupun download sendiri banyak sekali di jumpai. Hal ini melanggar kode etik software.

Berikut adalah kode etik penggunaan fasilitas software :

1. Tidak boleh meng-copy atau menggandakan software yang memiliki hak cipta untuk keuntungan pribadi.
2. Tidak boleh mengenalkan bug / virus yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug / virus tersebut.
3. Jika kita sudah mengetahui sotware tersebut palsu, kita seharusnya tidak diperbolehkan mendukung aksi tersebut dengan membelinya.





Nama               : Ella Livia
NPM               : 12112461
Kelas               : 4KA29
Mata Kuliah    : Etika dan Profesionalisme TSI

Selasa, 19 April 2016

3. Sertifikasi Nasional & Internasional Keahlian di Bidang IT

http://dimasamiluhur.blogspot.co.id/2014/04/sertifikasi-nasional-internasional.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sertifikasi_profesional
http://www.sertifikasi-microsoft.com/p/kerjasama-penyelenggaraan-professional.html
http://kasemester5.blogspot.com/2012/11/sertifikasi-profesi-it_8871.html


Sertifikasi biasa juga disebut kualifikasi, dimana sertifikasi ada banyak macamnya, namun kali ini kita akan membahas mengenai sertifikasi profesional. Sertifikasi profesional ialah suatu penetapan yang diberikan oleh suatu organisasi profesional kepada seseorang yang  menunjukkan bahwa orang tersebut mampu untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas atau mempunyai keahlian yang spesifik. Dimana sertifikasi ini juga harus dan mesti diperbahurui secara berkala oleh seseorang tersebut serta hanya berlaku sampai dengan periode tertentu saja.
Dan disini tujuan dari sertifikasi ialah menghasilkan sdm di bidang IT yang berkualitas, mempunyai standar dan mutu yang tinggi serta pengembangan profesional yang berkesinambungan. Sedangkan bagi orang tersebut adalah untuk menambah nilai jual dirinya dimata pemberi kerja dengan pengakuan sertifikasi yang orang tersebut punyai dan juga untuk menggapai rencana jenjang karir yang ingin dicapai oleh orang tersebut. Banyak manfaat yang kita dapat apabila mempunyai sertifikasi profesi di bidang IT, salah satunya adalah kemudahan dalam proses pencarian kerja, asalkan sertifikasi yang kita punyai berasal dari organisasi yang mempunyai kredibilitas yang terjamin dan diakui dalam lingkup nasional dan internasional, dan berikut ini adalah beberapa manfaat yang kita dapatkan apabila mempunyai sertifikasi profesional di bidang IT:
  • Mendapatkan pengakuan secara resmi dari orang lain atau organisasi atau juga dimata pemeberi kerja mengenai keahlian orang tersebut di bidang IT dan juga bisa diakui dalam skala nasional maupun internasional.
  • Dapat meningkatkan daya saing dalam bidang IT.
  • Bisa mendapatkan peningkatan karier dan pendapatan sesuai dengan tingkat profesionalitas orang tersebut dalam bidang IT.
  • Meningkatkan peluang karir profesional dan meningatkan kredibilitas seorang profesional IT dimata pemberi kerja.
  • Memberikan gambaran mengenai kemampuan teknis yang sudah memilik standar dan juga terukur.
  • Menambah wawasan baru yang tidak didapat pada saat menempuh pendidikan formal, serta dapat meningkatkan posisi dan juga reputasu si profesional IT tersebut apabila sudah bekerja didalam sebuah perusahaan.

Dan disini terdapat 3 kelompok model sertifikasi yang biasa di pakai dalam proses sertifikasi profesional, yaitu:
  • Vendor based: atau sertifikasi yang dikeluarkan oleh vendor tertentu yang biasanya materi pengajarannya mengacu pada produk dari vendor tersebut. Ec: cisco, oracle, sap, microsoft dll.
  • Vendor neutral: dimana sertifikasi ini dikeluarkan oleh badan sertifikasi yang tidak berkaitan dengan vendor manapun yang memiliki cakupan secara global, dan mempunyai materi pengajaran yang multiple vendor, sehingga dapat dikatakan bahwa vendor neutral tingkatannya lebih tinggi dan lebih prestisius dibanding vendor based. Es: badan yang mengeluarkan CompTIA, EC-Council dengan contoh sertifikasinya Network+, A+ dll.
  • Vendor profesional: dimana sertifikasi ini dikembangkan oleh profesional society sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC).
Dan disini akan saya jelaskan sedikit contoh badan atau komite yang mempunyai license untuk mengeluarkan sertifikasi profesional IT yang diakui secara nasional dan internasional, dimana saya akan mengambil salah satu contoh saja dari masing-masing sertifikasi yang diakui secara nasional dan yang diakui secara internasional.

Sertifikasi Nasional Profesional Bidang IT
Disini dalam lingkup nasional sudah ada beberapa lembaga nasional yang kredibel yang mempunyai kompetensi dalam menyelenggarakan dan mengeluarkan sertifikasi profesi bidang IT, salah satunya adalah Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia atau biasa disingkat dengan (LSP TIK Indonesia). dimana lembaga ini didirikan pada tanggal 1 mei 2007. Dan lembaga ini didirkan sebagai upaya untuk dalam memenuhi permintaan user akan adanya pengakuan tenaga kerja yang terampil dan berkompeten di bidang IT dan telekomunikasi.
Untuk menujukan keabsahan lembaga ini dalam melakukan pengujian dan sertifikasi, maka lembaga ini menunjukan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dengan pengeluaran surat keputusan nomor 19/BNSP/VII/2007 , sebagai pembuktian dari keabsahan LSP TIK dalam melakukan pengujian dan melakukan sertfikasi profesi dalam bidang IT dan telekomunikasi. Disamping itu selain dengan pengeluaran surat keputusan yang dilakukan BNSP, lembaga LSP TIK dalam melakukan sertifikasi profesi beracuan dengan standar internasional dalam hal ini mengacu pada vendor serrtifikasi Internasional seperti microsoft, adobe dan oracle. Serta pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK didasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang merupakan sebuah rumusan dalam melakukan sertfikasi yang mencakup seluruh aspek yang diperlukan dalam menentukan kompetensi seseorang dalam hal ini yaitu, berdasarkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap.

Dan berikut ini adalah sertfikasi yang dapat dilayani oleh LSP TIK :
Operator Komputer
Dimana uji kompetensi yang dilakukan bukan hanya ditujukan kepada para profesional yang berkaitan langsung dengan aplikasi perkantoran, melainkan juga kepada setiap profesional lain yang dalam menjalankan tugasnya juga memnggunakan aplikasi perkantoran, dan tidak terbatas pada para proesional yang beerja pada suatu instansi, melaikan juga para profesional yang bekerja secara perorangan. Dan berikut ini adalah kriteria jabatan atau jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompentesi aplikasi perkantoran:
  • Accountant
  • Administration
  • Basic help desk
  • Help desk
  • Programer using Advance Office
  • Operator Assitant
  • Advance Computer operator 
Dimana dari kesemuanya dibagi menjadi 3 level tingkatan yaitu basic, advance, dan specialist.
Jaringan Komputer (Networking)
Uji kompetensi jarkom diperuntukan bagi para profesional yang membindangi bagian jarkom baik yang bekerja pada sebuah instansi atau yang bekerja secara individu atau perseorangan. Berikut adalah lingkup atau karakteristik jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi tersebut:
  • Technical Support
  • Junior Network Adminisrator
  • Network Administrator
  • Senior Network Administrator
  • Junior System Adminisrator
  • Senior System Adminisrator
  • Kompetensi Profesi Programing

Dalam hal ini orang yang berhak melakukan uji kompetensi ini ditujukan bagi para profesional yang membindangi bagian pemrograman baik yang bekerja pada sebuah instansi atau yang bekerja secara individu atau perseorangan.

Berikut adalah lingkup atau karakteristik jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi tersebut:
·         Practical Programmer
·         Junior Programmer
·         Programmer Senior
·         Programmer Analyst
·         Programmer
·         Junior Web Programmer
·          Web Programmer
·         Web Master
·         Junior Database Programmer
·         Database Programmer
·         Senior Database Programmer
·         Junior Multimedia Programmer
·         Multimedia Programmer
·         Quality Assurance

Kompentensi Profesi Multimedia
Dalam hal ini orang yang berhak melakukan uji kompetensi ini ditujukan bagi para profesional yang membindangi bagian multimedia baik yang bekerja pada sebuah instansi atau yang bekerja secara individu atau perseorangan. Berikut adalah lingkup atau karakteristik jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi tersebut:
  • Animator
  •  Tv Produser
  • Kameramen
  • Pembuat Naskah Film 
  • Desainner
  • Kartunis
  •  Layouter
  • Editor
  • Photographer

Teknisi Komputer (CTS)
Dalam hal ini orang yang berhak melakukan uji kompetensi ini ditujukan bagi para profesional yang membindangi bagian teknisi komputer baik yang bekerja pada sebuah instansi atau yang bekerja secara individu atau perseorangan. Berikut adalah lingkup atau karakteristik jabatan yang dapat mengikuti uji kompetensi tersebut:
·         Practical Technical Support
·         PC Technician
·         Junior Technical Support
·         Technical Support

Dan itulah salah satu lembaga nasional yang membuat serta melakukan uji kompetensi sertifikasi profesi Bidang IT. Selanjutnya akan dibahas menegenai sertifikasi profesi bidang IT dalam skala Internasional, dimana banyak sekali sertifikasi profesi dengan skala internasional di bidang IT, baik dari suatu lembaga, perkumpulan profesional, maupun sertifikasi profesi yang berasal dari vendor. Dan salah satu contoh sertifikasi profesi yang akan saya angkat merupakam model vendor based atau sertifikasi yang berasal dan dikeluarkan dari vendor.

Contoh Sertifikasinya :


Sertifikasi Internasional Profesional Bidang IT
Dalam hal ini banyak jenis atau badan yang menyelenggarakan sertfikasi internasional profesi bidang IT. Dan banyak sekali keuntungan yang didapat apabila seseorang mempunyai sertifikasi Internasional ini, namun sebanding dengan manfaat dan kuntungan yang didapat, biasanya sertifikasi Internasional memerlukan uji kompetensi yang cukup lama bahkan bisa berbulan-bulan, serta biaya yang dikeluarkan pun cukup banyak untuk mendapatkan sertifikasi ini, namun hasilnya akan terbayar semua, karena manfaat yang didapat pada saat anda melakukan pencarian kerja dan menunjukan sertifikasi profesi tersebut, karena untuk di Indonesia sendiri, istillah rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri, dimana boleh dikatakan para pemberi kerja biasanya lebih condong menerima para pencaker yang mempunyai sertifikasi Internasional. Sertifikasi internasional yang says angkat kali ini adalah sertifikasi Internasional yang berasl dari model vendor baser yaitu Oracle. Ya oracle iniadlaha salah satu sertifkasi Internasional dalam bidang database selain micorsoft sql server.



Oracle berdiri pada tahun 1997 oleh Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive Orricer). Oracle sendiri bersifat RDBMS dan dapat mengelola semua infromasi secara open, komprehensit dan juga dapat terintegrasi, adapun keunggulan dan kemampuan yang dipunyai oracle dalam memanajemen database, yaitu:
Merupakan sebuah dbms yang handal dengan kemmampunnya mengelola data dan informasi yang besar sekaligus.
Dapat menangani data dalam ukuran yang besar.
Dapat melakukan pemrosesan transaksi yang tinggi.
Multiplatform
Memiliki kemampuan technology cluster server, dimana apabila ada 100 unit server, oracle dapat mengaktifkan ke 100 server tersebut secra abersamman untuk melakukan pemrosesan.
Terintegrasi dan mempunyai keamman yang terjamin serta mempunyai kemampuan untuk penanganan dan failure.
Disamping itu oracle dapat mendukung data berukuran besar dan menampung data sampai dengan 512 petabyte (1 peta = 1024 terabyte).

Dan dari kemampuan yang segitu hebatnya yang dipunyai oracle, maka dibutuhkanlah orang-orang atau profesional yang mampu menangani dan mengoperasikan oracle dengan baik, maka tidak hanya dibuktikan dengan perkataan, namun perlunya juga sertifikasi agar lebih mengukuhkan pengakuan bahwa seseorang tersebut benar-benar dapat melakukan pemrosesan menggunakan oracle dengan baik. Oracle sendiri menawarkan sertifikasi profesi bidang IT juga, dan oracle membaginya menjadi 3 jenis (kategori) :

Pertama: untuk sertifikasi jenis pertama ini adalah Oracle Certified DBA dimana sertifikasi ini akan menguji penguasaan teknologi dan solusi Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator database. Dan dalam Oracle Certified DBA masih terbagi lagi menjadi 3 kategori jenjang sertifikasi yaitu:
Oracle Certified DBA Associate : dalam sertifikasi ini seseorang akan daianggap mampu dan mempunyai keahlian dalam tim sebagai  anggota Junior sebagai administrator database  atau pengembang aplikasi. Dan materi yang diujikan dalam uji kompetensi ini meliputi dasar – dasar SQL dan administrasi database.
Oracle Certified DBA Professional :  sertifikasi ini adalah sertifkasi lanjutan dari Associate, bagi para profesional yang ingin mengembangkannya dan mendalami dalam lingkup administrasi database dan juga performance tuning, dan dalam sertfikasi ini ditambahkan pula spesialasi manajemen datanse pada lingkungan linux.
Oracle Certified DBA Master : ini adalh sertifikasi paing tinggi di oracle dari yang sebelumnya, dimana orang yang mengambil sertifikasi ini adalah seorang DBA yang sudah teruji dalam menangani aplikasi dan sistem databse yang memiliki mission critical. Dan ujian yang dilakukan bagi orang yang melakukan sertifikasi ini berbeda dengan sertifikasi sebelumnya, dimana orang tersebut akan melakukan pengujian dan melakukan riset dari simulasi permaslahan yang diberikan oleh penguji yang meliputi konfigurasi database, jaringan database, penggunaan Oracle Enterprise manager dan hal kritsi dalam manaemen kinerja serta database recovery. Dan utnuk melakukan sertifikasi ini seorang profesional harus melakukan ujian di Lab Oracle langsung diman untuk wilayah asia pasifik berada di Hongkong dan Seoul, Korea Selatan.

Kedua : untuk sertifikasi yang kedua ini tersedia juga pengupgradan sertifikasi dari sertifikasi yang sebelumnya, yaitu Oracle Certified Developer, dimana sertfikasi ini ditujukan bagi mereka yang ingin mendapatkan pengakuan dalam bidang penguasaan pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan Oracle seperto PL/SQL dan Oracle forms, dan dalam sertfikasi ini terbagi menjadi 2 kategori:
Oracle9i PL/SQl Developer Certified Associate : orang yang memiliki sertfikasi ini memiliki pengetahuan dasar yang menmungkan orang itu memilki peran fungsional dalam pengembangan aplikasi Oracle9i. Dan ujiannya akan dilakukan dua kali dengan materi dasar-dasr SQL dan PL/SQL serta teknik pemograman dengan menggunakan PL/SQL.
Oracle9iForms Developer Certified Professional, untuk yang ingin mengikti sertifikasi ini harus mempunyai sertfikasi sebelumnya yaitu sertifikasi OCA dan akan mengikuti satu ujian dengan materi pengembangan aplikasi Internet menggunakan Oracle9iForms.

Ketiga: adalah Oracle9iAS Web Administrator, dimana Seiring meningkatnya akan kebutuhan seorang profesional dalam bidang administrasi Web, mak Oracle akhirnya membuka sebuah jalur sertifikasi user yang ingin mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai Web Administrator untuk Oracle9i Application Server. Dan untuk mendapatkan sertifikasi ini seorang profesional akan melakukan ujian dengan materi administrasi dasar Oracle9i Application Server. Dan kenapa sertifikasi dari oracle paling prestisius dibanding dengan sertifikasi lainnya, karena pada saat proses mendaptkan sertifikasi ini sangat susah dan orang tersebut benar – benar digembleng skillnya pada saat proses belajar dan uji kompetensi dari apa yang sudah dia dapatka dari materi yang sudah disampaikan

sertifikat :



2. Model Pengembangan Standar Profesi

Sumber :

http://openstorage.gunadarma.ac.id/~mwiryana/IPKIN/Seminar-Padang/sem_pad.html
http://juniorhendy.blogspot.com/2010/03/model-pengembangan-standar-profesi.html
http://uzi-online.blogspot.co.id/2013/05/model-pengembangan-standar-profesi.html

Pada artikel sebelumnya yang membahas mengenai Aspek Bisnis di Bidang teknologi Informasi telah dibahas 2 topik utama mengenaiProsedur Pendirian Usaha dan Draft Kontrak Kerja. Pada kali ini pembahasan Fauzi Online di dalam tulisan Model Pengembangan Standar Profesi akan dibahas 3 topik utama antara lain: Tugas-Tugas Profesi Di Bidang Teknologi Informasi, Perbandingan Jenis Profesi IT di Indonesia Dengan Negara Lain, serta Perbedaan Standar Profesi Antara USA vs Eropa.



Model Pengembangan Standar Profesi


Tugas-Tugas Profesi Di Bidang Teknologi Informasi
Klasikasi Job secara regional merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu pada tingkat tertentu. Sebelum diterimanya suatu model klasifikasi pekerjaan dilakukan analisis terhadap model yang telah dipakai pada beberapa negara misal : Malaysia, Singapore, Hong Kong dan Jepang. Kemudian dijabarkan suatu kriteria yang dapat diterima untuk menjadi model regional. Proses identifikasi kemudian dilakukan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan yang dapat diterima di region tersebut. Kemudian dilakukan pendefinisian fungsi, output, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk setiap tingkatan dari pekerjaan tersebut. Proses ini telah dilaksanakan pada SRIG-PS Meeting di Hong Kong 3-5 Oktober 1995. Pada umumnya terdapat dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu :
·         Model yang berbasiskan industri atau bisnis
Pada model ini pembagian pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi Informasi. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia
·         Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem
Pada model ini pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem. Model pendekatan ini digunakan oleh Japan.
Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini yaitu :

  • Cross Country, cross-enterprise applicability, Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara pada region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan.
  • Function oriented bukan tittle oriented,  Titel yang diberikan dapat berbeda, tetapi yang penting fungsi yang diberikan sama. Titel dapat berbeda pada negara yang berbeda.
  • Testable/certifiable, Fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji
  • Harus applicable.  Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional TI pada region ini.
Model SRIG-PS – SEARCC

Gambar 1.Model regional yang direkomendasikan

Model SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mepertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan. Model sel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.


Gambar 2. Pembagian Job menurut Model SRIG-PS (SEARCC)

Jenis pekerjaan meliputi :
·         Programmer (Pemrogram)
·         System Analyst (Analis Sistem)
·         Project Manager (Manajer Proyek)
·         Instructor (Instruktur)
·         Specialist yang terdiri dari :
·         Data Communication
·         Database
·         Security
·         Quality Assurances
·         IS Audit
·         System Software Support
·         Distributed System
·         System Integration
Setiap jenis pekerjaan kecuali spesialis memiliki 3 tingkatan yaitu :
  • Supervised (terbimbing). Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutuhkan pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.
  • Moderately supervised (madya). Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk tugas yang lebih besar, 3-5 tahun pengalaman
  • Independent/Managing (mandiri). Memulai tugas, tidak membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas.

Setiap sel klasifikasi job tersebut dijabarkan dalam dokumen SRIG-PS yang telah diterbitkan pada tahun 1996. Penjabaran tersebut meliput :
·         Fungsi jenis pekerjaan tersebut
·         Output pekerjaan tersebut
·         Pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut
Untuk menganalisis terhadap model yang telah ada dilakukan pemetaan model-model tersebut terhadap model SRIG-PS. Setiap model memiliki metode deskriptif yang berbeda, misal model SEARCC mendefinisikan job klasifikasi beserta deskripsinya. Model Association for Computing Machinery (ACM) terlalu berorientasi ke hardware sehinggga kurang cocok untuk profesi Teknologi Informasi. Model British Computer Society (BCS) adalah suatu model yang komprehensif, tetap berlangsung dan mudah dipahami. Tetapi bukanlah suatu sistem sertifikasi, tetapi suatu model untuk acuan program pengembangan profesi. Model Japan Information Technology Engineer Examination (JITEE) adalah komprehensif, tetapi tidak ada yang tertulis dalam bahasa Inggris. Berdasarkan kemungkinan yang tercocok pemetaan dilakukan terhadap model BCS, dan Japan IT Engineer Model. Model British Computer Society (BCS). Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut :
·         Level 0 . Unskilled Entry
·         Level 1 . Standard Entry
·         Level 2 . Initially Trainded Practitioner
·         Level 3 . Trained Practitioner
·         Level 4 . Fully Skilled Practitioner
·         Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
·         Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
·         Level 7 . Senior Specialist/Manager
·         Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
·         Level 9 . Senior Manager/Director
Setiap sel dari model BCS/ISM ditentukan berdasarkan :

·         Latar belakang akademik
·         Pengalaman dan tingkatan keahlian
·         Tugas dan atribut
·         Pelatihan yang dibutuhkan.
Pemetaan model SEARCC dengan model BCS untuk pembagian kerja dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar .3. Pemetaan terhadap model BCS

Perbandingan Jenis Profesi IT di Indonesia Dengan Negara Lain
Pada dasarnya IT Job yang ada pada berbagai negara kurang lebihnya sama seperti di Indonesia namun disesuikan dengan kebutuhan dari perusahaan di negara tersebut. Berikut ini beberapa model atau jenis profesi IT di beberapa Negara.

Indonesia Computer Society (Profesional Code of Conduct)
Pada model Indonesia profesi IT dibagi antara lain.
1.      IT Programmer
2.      System Analyst
3.      IT Project Manager
4.      IT Support Officer
5.      Network Administrator
6.      Network Engineer
7.      Network and Computer Systems Administrators
8.      Network Systems and Data Communications Analysts
9.      Web Administrators
10.  Web Developers
11.  Computer Security Specialists
Singapore Computer Society (Profesional Code of Conduct)
Pada model Singapore ini juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misalnya tingkatan pada System development -nya, yaitu:


1.      Programmer
2.      Analyst/Programmer
3.      Senior Analyst/Programmer
4.      Principal Analyst/Programmer
5.      System Analyst
6.      Senior System Analyst
7.      Principal System Analyst
8.      Development Manage


Malaysian Computer Society (Code of Profesional Conduct)
Model Malaysia ini mirip dengan model Singapore membedakan posisi pekerjaan pada berbagai sektor bisnis. Namun, keduanya memiliki perbedaan dalam melakukan ranking senioritas, misalnya tingkatan untuk System Development-nya adalah:
1.      Programmer
2.      System Analyst/Designer
3.      System Development Executive
Model Singapore dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dan dapat diintegrasi, dengan pembagian sebagai berikuti :

1.      System Development
2.      Computer Operations
3.      Sales, Marketing and Services
4.      Education and Trainings
5.      Research and Developments
6.      Spesialist Support
7.      Consultancy
Amerika
Berikut adalah beberapa profesi IT yang terdapat di negara Amerika:


1.      SQL Server DBA
2.      C#/SQL Engineer
3.      AIX Administrator
4.      BI Analyst - Cognos(mid level)
5.      CDMA Optimization Engineer
6.      Application Specialist
7.      UX Engineer
8.      SAP MM Lead Functional Analyst
9.      SAP SD Analyst
10.  Cisco Voice Engineer
11.  SAP HR Analyst
12.  SAP FI/CO Lead
13.  .NET Developer
14.  Sr. Quality Assurance Manager
Australia
Sedangkan di negara Australia terdapat beberapa IT job diantaranya:


1.      Analyst/programmer
2.      Architecture
3.      Business Analyst/ System Analyst
4.      Computer Operator
5.      Consultant / Functional Consultant
6.      Database Development dan Administration
7.      Hardware Engineering
8.      Helpdesk dan Desktop Support
9.      Management dan Supervisory
10.  Network Engineering
11.  Network dan System
12.  Product management
13.  Project management
14.  Sales
15.  Security
16.  Software Development dan Engineering
17.  Team Leaders
18.  Technical Writers
19.  Telecommunication
20.  Testing dan QA
21.  Training
22.  Web design dan Usability
23.  Web Development
Model Japan IT Engineer (JIITE)
Di negara Jepang terdapat beberapa profesi IT, contohnya sebagai berikut:

1.      Digital Marketing Director
2.      Web Search Evaluator
3.      Sales Manager
4.      Call Center Staff
5.      Bilingual SAP Consultant
6.      C / C++ Developer
7.      Technical Support
8.      IT Instructor
9.      E-Commerce Manager
10.  Energy Account Manager
11.  IT Assistant Instructor
12.  Asset Management
13.  Business Analyst
Perbedaan Standar Profesi Antara USA vs Eropa
Terdapat beberapa perbedaan antara profesi USA dengen Eropa, antara lain dapat diklasifikasi dengan penjelasan pada sub bab berikut ini.

1. Standar Profesi di Amerika & Eropa
1.1. Pustakawan dan Konsep Negara Modern
Satu hal penting mengapa profesi pustakawan dihargai di Amerika adalah bahwa dari sejarahnya, perkembangan profesi pustakawan di Amerika Serikat sejalan dengan sejarah pembentukan Amerika Serikat sebagai negara modern dan juga perkembangan dunia akademik. Pada masa kolonial, tradisi kepustakawanan di dunia akademik merupakan bagian dari konsep negara modern, utamanya berkaitan dengan fungsi negara untuk menyediakan dan menyimpan informasi. Oleh karena itu, profesi purstakawan (bibliographist) dan ahli pengarsipan (archieving specialist) mulai berkembang pada masa itu. Sejalan dengan itu, posisi pustakawan mengakar kuat di universitas-universitas dan tuntutan profesionalitas pustakawan pun meningkat. Untuk menjadi seorang pustakawan, Seseorang harus mendapatkan gelar pada jenjang S1 pada area tertentu terlebih dahulu untuk bisa melanjutkan ke jenjang S2 di bidang perpustakaan. Khusus untuk pustakawan hukum, beberapa sekolah perpustakaan memiliki jurusan khusus pustakawan hukum. Umumnya gelarnya berupa MLS atau MLIS (Master of Library and Information Science). Pendidikan jenjang S2 ini ditempuh selama dua tahun. Sistem pendidikan yang seperti ini sangat kondusif untuk menciptakan spesialisasi dalam profesi pustakawan itu sendiri, yang tidak hanya mampu membuat dan menyusun katalog namun juga memiliki pengetahuan khusus di bidang tertentu, misalnya pustakawan yang juga memiliki pengetahuan di bidang hukum. Untuk memastikan hal ini, dibentuklah panduan profesi pustakawan yang memastikan seorang pustakawan harus memiliki gelar profesional pustakawan. Selain harus memiliki sertifikat, para pustakawan profesional ini pun juga terus mengembangkan pendidikan profesinya dengan mengikuti pelatihan-pelatihan di area tertentu yang berkaitan dengan pengolahan dokumen. Hal ini penting untuk menghadapi perkembangan dunia elektronik yang juga berpengaruh terhadap kebutuhan pengguna dan proses pengolahan.

1.2. Relasi Pustakawan dengan Staf Teknis dan Profesi yang Didukungnya
Sementara itu, pekerjaan-pekerjaan teknis yang berkaitan dengan manajemen dan pengelolaan perpustakaan seperti scanning dokumen, jaringan internet, memasang sistem katalog dalam jaringan komputer, dikerjakan ahli-ahli yang berfungsi sebagai staf teknis perpustakaan. Umumnya mereka memiliki latar belakang pendidikan di bidang Teknologi Informasi. Mereka staf teknis dan bukan pustakawan. Hal ini tentu berbeda dengan kondisi di Indonesia. Profesi pustakawan seringkali ditempatkan hanya sebagai pekerjaan teknis, tukang mengolah katalog, mencari dan mengembalikan buku perpustakaan ditempatnya, serta memfotokopi dokumen yang dibutukan pengguna. Tidak ada pembagian fungsi dan tugas yang tegas antara pustakawan dan staf teknis. Perbedaan lainnya juga terletak pada relasi antara pustakawan dengan profesi yang didukungnya. Sebagai contoh, pustakawan yang bekerja di universitas memiliki kontribusi bagi dunia akademik dengan melakukan riset-riset. Misalnya, riset mengenai efektivitas perkuliahan. Selain itu, mereka juga mengenalkan ilmu keperpustakaan kepada mahasiswa melalui kurikulum dengan menyediakan satu sesi di setiap mata kuliah untuk berdiskusi megnenai akses informasi. Pustakawan mempresentasikan dan berdiskusi megnenai bagaimana menggunakan layanan perpustakaan dan menggunakan alat-alat yang disediakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan serta etika akademis dalam mengutip tulisan orang lain. Selain itu, juga disediakan panduan online yang diintegrasikan dengan situs mata kuliah tersebut. Contoh lainnya adalah hubungan profesi pustakawan dengan profesi ahli bahasa. Pustakawan di Amerika Serikat bekerjasama dengan The Modern Language Association menyusun panduan yang berkaitan dengan informasi linguistik yang berisi materi-materi, metode-metode dan bahkan hal-hal mengenai etika yang berkaitan dengan linguistik. Profesi pustakawan hukum pun seyogyanya dapat melakukan riset yang dapat berkontribusi bagi profesi hukum. Banyak pustakawan hukum di Amerika Serikat yang juga memiliki gelar hukum dan aktif melakukan penelitian dan kontribusi lainnya terhadap profesi hukum. Sehingga, pustakawan tidak berfungsi sekedar sebagai supervisi dan kolektor dokumen saja. Selain itu, hubungan antar pustakawan dengan profesi yang didukungnya, misalnya dalam dunia akademik, menjadi setara.

2. Komunitas Pustakawan yang Kritis

Hal yang menarik lainnya adalah komunitas pustakawan di Amerika Serikat yang sangat kritis terhadap perkembangan yang bisa berdampak pada perpustakaan dan profesinya. Komunitas pustakawan di Amerika Serikat terlibat aktif dalam gerakan akses terbuka terhadap informasi. Perpustakaan berfungsi sebagai penghubung dan penyedia informasi yang lebih murah bagi publik. Mereka bekerja dengan para akademisi dan organisasi-organisasi penting. Salah satunya, adalah advokasi kepada para akademisi untuk tidak mempublikasikan tulisannya melalui penerbit-penerbit yang mahal. Sebaliknya, mereka mendorong pendirian penerbit-penerbit di universitas-universitas dan menerbitkan tulisan-tulisan para dosennya sendiri. Hal ini merupakan upaya untuk menyediakan tulisan akademik dengan harga yang lebih murah.
Selain itu, komunitas pustakawan juga terlibat dalam advokasi hak cipta. Misalnya, menyebarluaskan informasi mengenai hak-hak penulis terutama dalam penandatangan kontrak dengan penerbit. Di Amerika Serikat, penerbit umumnya memasukkan pasal yang mengharuskan penulis untuk membayar mereka untuk melakukan distribusi karyanya di lingkungan pengajarannya. Komunitas pustakawan melakukan advokasi kepada penulis untuk meminta pasal ini dihapus sehingga distribusi karya yang diterbitkan kepada lingkungan ajarannya tidak dikenakan biaya. Komunitas pustakawan juga mengadvokasikan posisi dan pandangan mereka terhadap UU Hak Cipta. Misalnya, hak untuk membuat duplikat tambahan untuk perpustakaan dari bahan-bahan yang diperuntukan untuk kepentingan penyimpanan. UU Hak Cipta Amerika Serikat membolehkan untuk membuat micro film dari koran-koran lokal atau bahan-bahan yang sudah jarang ditemukan dibolehkan untuk kepentingan penyimpanan. Namun demikian, komunitas pustakawan di Amerika Serikat berpandangan, perpustakaan memiliki hak untuk membuat duplikasi tambahan dari micro film yang sudah dibuat untuk kepentingan penyimpanan itu. Komunitas pustakawan di Amerika Serikat juga menentang privatisasi informasi yang diatur dalam WTO.