Sabtu, 01 Desember 2012

BAB 8 ISD #SOOFTSKILL


BAB 8
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

8.1  Perbedaan kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku dari individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupan individu itu sendiri. Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun bagi lingkungannya.
Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
  • Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang. 
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri. 
  • Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama. 
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.Kepentingan individu untuk orang lain.
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelomponya. 
  •  Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri. 
  •   Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
    Dalam hal diatas menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan suatu konflik. Hal mendasar yang dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi ada beberapa fase, yaitu Fase Disorganisasi dan Fase
8.2  Diskriminasi dan Ethosentri                                 
Diskriminasi dapat merugikan pertumbuh-kembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya. Melalui proses belajar dan semakin dewasanya manusia, membuat sikap cenderung membeda-bedakan dan sikap tersebut menjurus kepada prasangka. Apabila individu mempunyai prasangka dan biasanya bersifat diskriminatif terhadap ras yang diprasangka. Jika prasangka disertai dengan agresivitas dan rasa permusuhan, biasanya orang yang bersangkutan mencoba mendiskiminasikan pihak-pihak lain yang belum tentu salah, dan akhirnya dibarengi dengan sifat Justifikasi diri, yaitu pembenaran diri terhadap semua tingkah laku diri. Ethosentris Yaitu anggapan suatu bangsa/ras yang cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu yang prima, riil, logis, sesuai dengan kodrat alam dan beranggapan bahwa bangsa/ras lain kurang baik dimata mereka. Ethnosentrisme merupakan gejala sosial yang universal.
8.3  Pertentangan dan Ketegangan Dalam Masyarakat
Pertentangan dan Ketegangan Dalam Masyarakat mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Mengandung tiga taraf :

  • Pada taraf yang terdapat didalam diri seseorang. 
  • Pada taraf yang terdapat pada suatu kelompok
  •  Pada taraf yang terdapat pada suatu masyarakat.
Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah sebagai berikut :
  • Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. 
  •  Subjunction atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa
  •  Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting.
  •  Minority consent, artinya kelompok mayoritas yang menang 
  •  Compromise, artinya semua subkelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari jalan
  •  Integration artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangan.
8.4  Golongan-Golongan yang berbeda dan integrasi sosial



Masyarakat Majemuk dan National Indonesia terdiri dari :

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Aspek-aspek dari kemasyarakatan :
  • Suku bangsa dan kebudayaannya.
  • Agama
  • Bahasa
  • Nasional Indonesia.
A. Integritas
variabel-variabel yang dapat menghamabat dalam integritas adalah  :
  • Klaim/tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya.
  • Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi.
  • Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
  •  Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan
B. Integrasi Sosial 
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:

            C. Integrasi Nasional
merupakan masalah yang dialami semua negara didunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.

8.5  Integrasi Nasional

Merupakan masalah yang dialami semua negara didunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya.
Di bawah ini beberapa permasalahan integrasi nasional :
  • Perbedaan Ideologi
  • Kondisi masyarakat yang majemuk
  • Masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
  • Pertumbuhan partai politik
Upaya Pendekatan
  • Mempertebal keyakinan seluruh warga negara terhadap ideologi nasional
  • Membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis.
  • Menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
  • Membentuk jaringan asimilasi bagi berbagai kelompok etnis pribumi.


DAFTAR PUSTAKA

Http://Damar Dwi .Blogspot-PERTENTANGAN-PERTENTANGAN-SOSIAL.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar