Senin, 12 Oktober 2015

PENULISAN II


Gambaran Perbandingan Arsitektur Sisi Klien dan Arsitektur Sisi Sever Serta Kolaborasinya

   Menurut kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi slot, BIOS dan sebagainya. Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering dianggap sebagai arsitektur, adalah:
·  Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
· Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga tergantung dari standar yang berlaku.
·  Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Arsitektur itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server.

Asitektur Sisi Client
   Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
·      Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
·      Menunggu dan menerima balasan.
·      Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·      Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.

Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server :
·   Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
·   Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
·    Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
·   Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini juga jenis server.

Aplikasi database terdistribusi dikembangkan dalam bentuk arsitektur client/server. Pada umumnya sistem client/server beroperasi dilingkup jaringan komputer, yang memecah pemrosesan aplikasi antara sisi client ( front - end ) dan sisi server ( back - end ). Proses yang terjadi yaitu memecah suatu proses antara sisi client dan server, sehingga client akan memproses sebagian resourcenya, sedang pemrosesan yang lain diserahkan pada sisi server. Client dan server dapat berada pada komputer yang sama, atau dapat juga berada pada komputer yang berbeda yang saling terhubung pada suatu jaringan komputer (network). Secara umum, komputer disebut:
·      Client: jika ia menerima layanan tertentu dari server, dan disebut 
·      Server: jika ia memberi layanan tertentu pada client.
Dasar Arsitektur Client/Server
Secara berangsur-angsur, sistem DBMS mulai dapat ditempatkan pada sisi user yang dikenal dengan arsitektur DBMS Client/Server. Arsitektur Client/Server dibangun untuk memenuhi lingkungan komputing dimana sejumlah PC, workstation, file server, printer, database server, web server serta peralatan lainnya dapat saling terhubung via network. Ide dasar arsitektur client/server ini adalah mendefinisikan spesifik server dengan kemampuan yang khusus pula. Sebagai contoh: menghubungkan berbagai PC sebagai client pada file server yang menangani berbagai file pada mesin client, mesin lain dapat dirancang sebagai printer server yang terhubung pada berbagai printer, mesin server lain sebagai Web server atau e-mail server, dsb.Mesin-mesin client menyediakan interface yang sesuai bagi user sebagai penghubung dalam menggunakan server-server tersebut. Konsep ini dapat diganti dengan adanya software khusus  yang tersimpan pd mesin server yang spesifik pula (DBMS,CAD package, dll). Konsep arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar (framework) yang terdiri atas banyak PC yang terhubung melalui LAN beserta tipe-tipe jaringan komputer lainnya. Suatu Client adalah mesin user yang menyediakan kemampuan user interface dan local processing. Suatu Server adalah mesin yang menyediakan berbagai service ke mesin client (file access, printing, archiving, or database access). Ada kemungkinan suatu mesin hanya menginstall software client saja, yang lain software server, atau bahkan keduanya pada satu mesin (seperti pada gambar physical client/server sebelumnya). Dua jenis utama dari dasar arsitektur DBMS tersebut yang mendasari framework client/server: two-tier client/server dan three-tier client/server.

Perbedaan Arsitektur Sisi Klien dan Server

Arsitektur Sisi Client
    Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien penyimpanan.
Karakteristik client :
·      Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
·      Menunggu dan menerima balasan.
·      Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
·      Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML; tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
·      Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
·      Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
Kolaborasi Antara Arsitektur Sisi Klien Dan Arsitektur Sisi Server
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.

1.   Standalone(one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Walaupun computer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump- client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan mainframe. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus. 


2.   Client/Server (two tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyakclient dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan. Aplikasi ditempatkan pada computer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun menjadi dua lapisan : client (yang meminta serice) dan server (yang menyediakan service).
Tiga komponen tersebut yaitu :
·    User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
·      Manajemen Proses.
·  Database. Model ini memisahkan peranan user interface dan database dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
Kelebihan dari model client/server
·      Muda
·      Menangani Database Server secara khusu
·      Relatif lebih sederhana untuk di develop dan diimplementasikan
·      Lebih cocok diterapkan untuk bisnis kecil.
   Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database.
Server database manangani :
·      Manajemen data
·      Keamanan
·      Query, trigger, prosedur tersimpan
·      Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke computer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dari berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.

Kekurangan dari model client/server :
·      Kurangnya skalabilitas
·      Koneksi database dijaga
·      Tidak ada keterbaharuan kode
·      Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi skala kecil.
·      Susah di amankan.
·      Lebih mahal.


3.   ThreeTier
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server. Pada arsitektur Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database Server. Contoh dari Application server adalah IIS, WebSphere, dan sebagainya. Application Server umumnya berupa business process layer, dimana bisa didevelop menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga kita menempatkan beberapa business logic kita pada tier tersebut. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya Application Server akan melakukan komunikasi dengan database server.
  Biasanya, implementasi arsitektur Three Tier terkendala dengan network bandwidth. Karena aplikasinya berbasiskan web, maka Application Server selalu mengirimkan Web Application-nya ke computer Client. Jika kita memiliki banyak sekali client, maka bandwidth yang harus disiapkan akan cukup besar, Sedangkan network bandwidth biasanya memiliki limitasi (batasan). Oleh karena itu biasanya, untuk mengatasi masalah ini, Application Server ditempatkan pada sisi client dan hanya mengirimkan data ke dalam database server. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi untuk mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.

Kelebihan arsitektur Three Tier :
· Segala sesuatu mengenai database terinstalasikan pada sisi server, begitu pula dengan pengkonfigurasiannya. Hal ini membuat harga yang harus dibayar lebih kecil.
·       Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan lapisan lain ikut salah
·   Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada lapisan yang lainnya  dalam    hal ini sisi server ataupun sisi client.


4.   Multi Tier
Arsitektur Multi Tier adalah suatu metode yang sangat mirip dengan Three Tier. Bedanya, pada Multi Tier akan diperjelas bagian UI (User Interface) dan Data Processing. Yang membedakan arsitektur ini adalah dengan adanya Business Logic Server. Database Server dan Bussines Logic Server merupakan bagian dari Data Processing, sedangkan Application Server dan Client/Terminal merupakan bagian dari UI. Business Logic Server biasanya masih menggunakan bahasa pemrograman terdahulu, seperti COBOL. Karena sampai saat ini, bahasa pemrograman tersebut masih sangat mumpuni sebagai business process.
   Multi-tier architecture menyuguhkan bentuk three – tier yang diperluas dalam model fisik yang terdistribusi. Application server dapat mengakses Application server yang lain untuk mendapat data dari Data server dan mensuplai servis ke client Application.

Kelebihan arsitektur Multi tier :
· Dengan menggunakan aplikasi multi-tier, maka database driver seperti BDE/ODBC untuk mengakses database hanya perlu diinstal sekali pada middle server, tidak perlu pada masing-masing client
·   Pada aplikasi multi-tier, logika bisnis pada middle-tier dapat digunakan lagi untuk mengembangkan aplikasi client lain,sehingga mengurangi besarnya program untuk mengembangkan aplikasi lain. Selain itu meringankan beban pada tiap-tiap mesin karena program terdistribusi pada beberapa mesin
·  Memerlukan adaptasi yang sangat luas ruang lingkupnya apabila terjadi perubahan sistem yang besar
·      Kekurangan arsitektur Multi tier
·  Program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan pada middle-tier
·      Lebih mahal



1 komentar:

  1. Top 10-Tint Wedding Band - Titsanium-Arts.com
    If you're looking to start your career with a wedding band, edge titanium you need titanium nitride coating service near me to columbia titanium boots find a solid wedding band, micro touch titanium trim that's titanium post earrings not hard to achieve. The top 10-tint wedding

    BalasHapus