SoftSkill
Bahasa
Indonesia 1#
NAMA
: Ella Livia
KELAS
: 3KA29
NPM
: 12112461
Secara umum, bahasa dapat diartikan
sebagai alat komunikasi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Sebagaimana kita
ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing
mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang
dengan objek atau konsep yang diwakili.
Kumpulan kata atau kosakata itu
oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai
penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita
tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk
mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih kata-kata yang
tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan
yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman
berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
Opini saya
mengenai Fenomena Bahasa Indonesia Di Kalangan Anak Muda
Di zaman modern seperti ini, jika kita
mengangkat tema atau berbicara tentang Bahasa Indonesia, maka yang mungkin
terjadi adalah candaan atau gurauan. Bahasa Indonesia dijadikan candaan, hal
ini kerap kali terjadi. Padahal Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional kita -
Bangsa Indonesia. Sebagai warga Negara Indonesia, saya pribadi berharap agar
bahasa yang berlaku dan ada di lingkungan kita adalah bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Akan tetapi dengan adanya suku yang beraneka ragam dan
banyaknya bahasa daerah yang terapat di Indonesia, maka banyak pula bahasa
Indonesia yang membaur menjadi satu.
Bahasa di Indonesia sangat beraneka
ragam, sebagaimana banyaknya suku dan budaya yang ada di Indonesia. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa komunikasi. Akan tetapi nilai dari bahasa Indonesia
telah mengalami penurunan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah sangat
jarang sekali digunakan oleh mayoritas warga Indonesia, apalagi oleh kalangan
muda.
Jika kita sedikit bergeser dan melihat
fenomena Bahasa Indonesia di kalangan anak muda, maka kita akan menjumpai
banyak bahasa Indonesia yang tidak disempurnakan digunakan oleh mayoritas
bangsa Indonesia. Dapat disimpulkan, nyatanya bahasa Indonesia sudah
terkontaminasi. Jika kita amati mungkin hal ini terjadi karena pola pikir, dan
karakter anak muda zaman ini yang sudah berbeda jauh dengan orang-orang zaman
dulu.
Fungsi
bahasa Indonesia
Fungsi
utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi,
atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
Tetapi,
bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau
mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
- untuk tujuan praktis:
mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
- untuk tujuan artistik:
manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya
guna pemuasan rasa estetis manusia
- sebagai kunci
mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan
kebahasaan
- untuk mempelajari
naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia
dapat
disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb ;
- Bahasa sebagai alat
untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai
alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu
yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan
memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai
tempat dan situasi.
- Bahasa sebagai alat
komunikasi
Melalui
Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya,
terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola
dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia
menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus
memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang
madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi
untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan
hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat.
Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala
urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon
yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
- Bahasa sebagai Alat
untuk Mengadakan Integrasi dan Adaptasi Sosial
Sebagai
alat integrasi, bahasa memungkinkan setiap penuturnya merasa terikat dengan
kelompok sosial atau masyarakat yang menggunakan bahasa yang sama. Para anggota
kelompok sosial itu dapat melakukan kerja sama dengan membentuk masyarakat
bahasa yang sama yang memungkinkan mereka bersatu atau berintegrasi.
- Bahasa sebagai alat
adptasi sosial
Bahasa
memungkinkan seseorang menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan anggota
masyarakat lain yang menggunakan bahasa yng sama. Melalui bahasa seseorang
anggota masyarakat perlahan-lahan belajar mengenal segala adat istiadat,tingkah
laku, dan tata karma masyarakat. Ia belajar menyesuaikan semuanya dengan
bahasa. Ddengan demikian, digunakan oleh seseorang jika ia ingin menyesuaikan
diri dan membaur atau berintegrasi ke dalam suatu masyarakat
- Bahasa sebagai Alat
Kontrol Sosial
Sebagai
alat kontrol sosial, bahasa dapat digunakan untuk mengatur berbagai aktivitas
sosial, merencanakan berbagai kegiatan, dan mengarahkan dalam suatu tujuan yang
diinginkan. Dengan bahasa pula seseorang dapat menganalisis dan mengevaluasi
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
Segala
kegiatan atau aktivitas dapat berjalan lancer apabila diatur atau dengan
bahasa. Dengan bahasa pula kita dapat memberikan perintah kepada orang lain
yang melakukan aktivitas atau melarangnya. Dengan kata lain, bahasa
sebagai alat control sosial dapat digunakan untuk mengontrol segala aktivitas.
Mengetahui
Fungsi Bahasa Secara Khusus
Kedudukan
dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum Istilahke dudukan dan fungsi tentunya
sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana
kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin
ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya
secara tersirat kita sudah mengerti maknanya.
Hal
ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu.
Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa?
Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai? Kita tahu bahwa bahasa
sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis.
Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan
nilai-nilai sosial.
Setelah
dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya selalu ada
nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti
kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota
bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’
secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan
dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu
dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan
mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya
secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan
‘label’ yang dikenakan padanya.
Di
pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-milahkan’
sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan
memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui apan dan dalam situasi apa
bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang
lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi
terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa
yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa
lain yang ‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan
diterima, sedangkan unsur- unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan,
misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan
seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah
yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu
kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-
ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah
bahasa.
Sumber
: http://gedeanom20.blogspot.com/2013/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar