Senin, 22 September 2014

Peran & Fungsi Bahasa Indonesia

SoftSkill
Bahasa Indonesia 1#


NAMA      :        Ella Livia
KELAS     :        3KA29
NPM         :        12112461

Secara umum, bahasa dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Sebagaimana kita ketahui, bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili.
 Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus atau leksikon. Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitusaja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kitaharus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkataturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yangdisebut tata bahasa.
        Opini saya mengenai Fenomena Bahasa Indonesia Di Kalangan Anak Muda
Di zaman modern seperti ini, jika kita mengangkat tema atau berbicara tentang Bahasa Indonesia, maka yang mungkin terjadi adalah candaan atau gurauan. Bahasa Indonesia dijadikan candaan, hal ini kerap kali terjadi. Padahal Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional kita - Bangsa Indonesia. Sebagai warga Negara Indonesia, saya pribadi berharap agar bahasa yang berlaku dan ada di lingkungan kita adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akan tetapi dengan adanya suku yang beraneka ragam dan banyaknya bahasa daerah yang terapat di Indonesia, maka banyak pula bahasa Indonesia yang membaur menjadi satu.
Bahasa di Indonesia sangat beraneka ragam, sebagaimana banyaknya suku dan budaya yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa komunikasi. Akan tetapi nilai dari bahasa Indonesia telah mengalami penurunan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah sangat jarang sekali digunakan oleh mayoritas warga Indonesia, apalagi oleh kalangan muda.
Jika kita sedikit bergeser dan melihat fenomena Bahasa Indonesia di kalangan anak muda, maka kita akan menjumpai banyak bahasa Indonesia yang tidak disempurnakan digunakan oleh mayoritas bangsa Indonesia. Dapat disimpulkan, nyatanya bahasa Indonesia sudah terkontaminasi. Jika kita amati mungkin hal ini terjadi karena pola pikir, dan karakter anak muda zaman ini yang sudah berbeda jauh dengan orang-orang zaman dulu.

Fungsi bahasa Indonesia
Fungsi utama bahasa, seperti disebutkan di atas, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif).
Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi:
  • untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
  • untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah- indahnya  guna pemuasan rasa estetis manusia
  • sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan
  • untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia
dapat disimpulkan fungsi bahasa yaitu sbb ;
  • Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
  • Bahasa sebagai alat komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.
  • Bahasa sebagai Alat untuk Mengadakan Integrasi dan Adaptasi Sosial
Sebagai alat integrasi, bahasa memungkinkan setiap penuturnya merasa terikat dengan kelompok sosial atau masyarakat yang menggunakan bahasa yang sama. Para anggota kelompok sosial itu dapat melakukan kerja sama dengan membentuk masyarakat bahasa yang sama yang memungkinkan mereka bersatu atau berintegrasi.
  • Bahasa sebagai alat adptasi sosial
Bahasa memungkinkan seseorang menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan anggota masyarakat lain yang menggunakan bahasa yng sama. Melalui bahasa seseorang anggota masyarakat perlahan-lahan belajar mengenal segala adat istiadat,tingkah laku, dan tata karma masyarakat. Ia belajar menyesuaikan semuanya dengan bahasa. Ddengan demikian, digunakan oleh seseorang jika ia ingin menyesuaikan diri dan membaur atau berintegrasi ke dalam suatu masyarakat
  • Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa dapat digunakan untuk mengatur berbagai aktivitas sosial, merencanakan berbagai kegiatan, dan mengarahkan dalam suatu tujuan yang diinginkan. Dengan bahasa pula seseorang dapat menganalisis dan mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang lain.
Segala kegiatan atau aktivitas dapat berjalan lancer apabila diatur atau dengan bahasa. Dengan bahasa pula kita dapat memberikan perintah kepada orang lain yang melakukan aktivitas  atau melarangnya. Dengan kata lain, bahasa sebagai alat control sosial dapat digunakan untuk mengontrol segala aktivitas.

Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum Istilahke dudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti maknanya.
Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai? Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.
Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui apan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur- unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak. Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan- ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.

Sumber : http://gedeanom20.blogspot.com/2013/10/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar