Nama :
Ella Livia
Kelas :
2KA38
Mata
Kuliah : Teori
Organisasi Umum 2 #
Dosen : Christhera Kuswahyu Indra
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah
pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi
formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola
hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara
efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek
sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi
peserta.
Struktur organisasi-organisasi memberikan
kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan
penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu
wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama
dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses
perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi.
Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu
kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau
hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus
merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap
bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan
besar kecilnya organisasi.Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan
masing-masing, namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga
eksistensi dari organisasi.
Tiga
Dimensi Struktur Organisasi
1. Kompleksitas
Mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada
dalam organisasi termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat
pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki organisasi serta tingkat
sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
Diferensiasi :- Diffrensiasi horizontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggota, sifat dari tugas yang dilaksanakan, dan tingkat pendidikan dan pelatihannya.Spesialisasi adalah pengelompokkan aktivitas tertentu yang dilakukan satu individu. Spesialisasi fungsional = pembagian kerja. Spesialisasi social = individunya yang dispesialisasi
- Departementalisasi : cara organisasi secara khas mengkoordiinasikan aktivitas yang telah dideferensiasi secara horizontal. Misal : Berdasarkan fungsi; geografis;produk; proses
- Diffrensiasi vertical, merujuk pada kedalaman struktur
- Diferensiasi Spasial, tingkat sejauh mana lokasi dari kantor,pabrik
2. Formalisasi
Formalisasi, yaitu sejauh
mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan prosedur untuk mengatur
perilaku dari para pegawainya.
Keuntungan adanya standarisasi :
Standarisasi perilaku akan mengurangi
keanekaragaman, Memudahkan koordinasi,
Adanya penghematan Formalisasi
- Bersifat eksternal bagi pegawai, peraturan, prosedur, dan aturan ditetapkan secara terinci, dikodifikasi, & dilaksanakan melalui pengawasan langsung
- Perilaku yang diinternalkan, melalui nilai, norma
3. Sentralisasi
Sentralisasi, tingkat di
mana pengambilan keputusan dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di
dalam organisasi.
Hambatan sentralisasi :
Hambatan sentralisasi :
- Hanya memperhatikan struktur formal
- Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
- Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
- Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah.
Keuntungan desentralisasi :
- Setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi.
- Dapat menanggapi perubahan dengan cepat.
- Memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan.
- Memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan.
- Memberi peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
- Keputusan komprehensif yang akan diambil
- Penghematan dan lebih efektif
DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi merupakan
proses penentuan bagian bagian dalam organisasi yang akan bebrtanggungjawab
dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan berdasarkan faktor-faktor
tertentu. Dalam mendesain organisasi, khusunya dalam prosesdepartementalisasi,
ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan oleh organisasi, yaitu pendekatan
berdasarkan fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan pelanggan, berdasarkan
geografis, dan berdasarkan matriks. Perusahaan yang melekukan
departentalisasi diuntungkan dengan pembagian control dan koordinasi pada
perusahaan tersebut. Wilayah kekuasaan dan tanggung jawab dipersempit sehingga
untuk memimpinnya menjadi lebih mudah. Departementalisasi
sendiri dibagi atas beberapa macam yaitu:
1. Departementalisasi berdasarkan pelanggan
Maksudnya perusahaan akan melakukan pembagian penjualan produk ke pelanggan,biasanya ada yang bagian produk laki-laki ataupun perempuan atau tua dan muda. Contohnya adalah pembagian penjualan produk Rexona ada pembagian untuk produk remaja, laki-laki , perempuan ataupun yang xtra berkeringat. Dengan dilakukannya pembagian ini penjualan akan lebih tepat sasaran dan efisien
2. Departementalisasi berdasarkan produk
Maksudnya perusahaan akan
mengelompokan departemen sesuai dengan kelompok produk yang dihasilkan
misalkannya pembagian departeman barang untuk mengurusi produksi produk berupa
barang dan departemen jasa untuk menangani produk yang berupa jasa
3. Departementalisasi berdasarkan proses
Maksudnya pembagian
departemen berdasrkan proses pengkerjaannya, misalnya pada perusahaan meubel
dibagi atas divisi untuk pengolahan kayu mentah, divisi pembuatan kursi atau
meubel kemudian divisi pengecatan.
4. Departementalisasi berdasarkan geografis
Maksudnya pembagian
departeman berdasarkan lokasi penjualan produk misalnya departemen yang
mengawasi di jawa dan Bali, di Kalimantan maupun di Sumatara.
5. Departementalisasi berdasarkan fungsi
Maksudnya pembagian
departemen berdasarkan aktifitas perusahaan dalam menjalankan bisnisnya,
misalnya departemen produksi, departemen penjualan, departemen pemasaran dan
lain-lain.
MODEL –
MODEL DESAIN ORGANISASI
Model desain organisasi atau
struktur organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu
organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Disain mengandung unsur-unsur
spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi, desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja. Pada
penerapannya, model desain organisasi terdiri darin2 model, yaitu Desain
organisasi mekanisme dan desain organisasi organik.
1. Desain Organisasi Mekanistik
- Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan
- Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan takut dan sanksi
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah dan cenderung terganggu tidak akurat
- Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas tujuan dan metode departemental
- Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif
- Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya partisipasi kelompok
- Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.
2. Desain Orgranisasi Orgranik.
- Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara atasan dan bawahan dalam segala persoalan
- Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
- Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
- Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
- Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses kelompok.
- Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan sasaran yang tinggi dan realistis.
- Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan pengendalian diri.
- Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada
teori sebagai satu cara terbaik melainkan manajer harus menerima sudut pandang
bahwa desain mekanistik atau desain organik lebih efektif bagi organisasi atau
sub-sub untit di dalamnya.
Desain struktur subunit didesain sesuai dengan
kontinummekanistik organik dengan cara yang konsisten dengan keadaan kondisi
lingkungan, khususnya laju perubahan yamg lebih lambat, ketidak pastian yg
lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai demgam desain
mekanistik. Desain teknik
integratif tekhnik yang cocok, apakah peraturan, perencanaan atau penyesuaian
bersama, bergantung pada tingkat diferensiasi sub unit. Semakin besar
diferensiasinya semakin besar perlunya peraturan dan perencanaan.
IMPLIKASI MANAJERIAL DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI
Pegawai atau karyawan dalam suatu perusahaan
terhubung dalam suatu kesatuan struktur yang menyatu dengan tujuan agar
pekerjaan yang ada dapat terselesaikan dengan lebih baik dibandingkan tanpa
adanya pembagian bagian tugas kerja. Untuk melakukan pengumpulan orang-orang
dalam suatu unit, divisi, bagian ataupun departemen dengan tugas pekerjan yang
berkaitan diadakan kegiaitan departementalization atau departementalisasi.
Posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai
dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu
organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial
desan dan struktur organisasi.